Moeldoko Bicara Tegas soal Penyelesaian Tragedi Kanjuruhan, Aremania Perlu Tahu
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) TNI Moeldoko menegaskan penuntasan tragedi Kanjuruhan, Malang, harus berjalan agar tidak menimbulkan kekecewaan publik.
"Jangan sampai menimbulkan kekecewaan kembali di masyarakat. Untuk itu, penuntasan kasus ini harus benar-benar jalan," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (11/1).
Pernyataan itu disampaikan eks Panglima TNI itu seusai memimpin rapat koordinasi terkait perkembangan terkini proses hukum tragedi Kanjuruhan.
Moeldoko menyebut penuntasan kasus itu harus mempertimbangkan segala aspek, baik pasal yang didakwakan, jumlah tersangka, maupun soal restitusi agar tidak ada lagi persepsi publik bahwa kasus Kanjuruhan tidak mendapat perhatian.
Rapat tersebut dihadiri Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo, Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto, Deputi Hukum dan HAM Kemenkopolhukam Sugeng Purnomo, dan Ketua Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Jozua Mamoto.
Forum itu Menindaklanjuti audiensi tokoh Aremania dan keluarga korban Kanjuruhan ke KSP pada Kamis (5/1) lalu.
Kala itu Moeldoko berjanji akan mengundang kepolisian, Kejagung, dan Kemenkopolhukam untuk mengetahui sejauh mana jalannya proses hukum tragedi Kanjuruhan.
Moeldoko meyakinkan semua pihak, terutama keluarga korban Kanjuruhan dan pendukung Arema bahwa seluruh aparat memiliki semangat yang sama untuk mempercepat penuntasan insiden 1 Oktober 2022 lalu itu.
KSP Moeldoko bicara tegas soal penyelesaian hukum tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan Aremania seusai rapat dengan Polri dan Kemenko Polhukam.
- Minta Presiden Prabowo Buktikan Komitmen Netralitas Jajaran di Pilkada 2024
- Pakar Hukum Tata Negara Minta Prabowo Tindak Tegas Aparat yang Tak Netral di Pilkada
- Tom Lembong Diyakini Sudah Meminta Izin Jokowi terkait Kebijakan Impor Gula
- Ini Isi Pertemuan Tertutup Ahmad Luthfi dengan Prabowo dan Jokowi
- Wakil Ketua MPR Ibas Berharap Kompolnas jadi Penyeimbang Baik Buruknya Wajah Polri
- Telah Mempermalukan Polri, Bripda Wahyu Dipecat Tak Terhormat, Lihat Coretan Itu